
Budidaya ayam potong organik – Daging ayam adalah salah satu menu pelengkap makanan, oleh karenanya permintaan daging ayam semakin hari semakin tinggi. Bahkan pada waktu-waktu tertentu permintaan daging ayam melebihi stok yang tersedia di pasaran.
Kondisi tersebut memotivasi para peternak untuk terus menyediakan oleh karenanya tidak sedikit dari mereka menggunakan beragam jenis bahan-bahan kimia untuk memicu percepatan pertumbuhan ayam tersebut hingga panen pun dapat dipercepat.
Kondisi tersebut bisa saja memberi keuntungan bagi para peternak ayam akan tetapi tidak bagi konsumen. Penggunaan obat-obatan kimia sintetis pada ayam potong dapat bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan para konsumen.
Berdasarkan pada keadaan tersebut, beberapa peternak kemudian memilih cara organik untuk membesarkan ayam broiler mereka.
Dengan adanya budidaya ayam broiler secara organik diharapkan para peternak dapat memenuhi kebutuhan daging ayam yang sehat dan tetap menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Budidaya Ayam Broiler Organik
Pembudidayaan ayam broiler dilakukan secara organik tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis dalam prosesnya.
Dengan begitu, dapat dikatakan ayam broiler organik lebih sehat jika dibandingkan dengan ayam broiler pada umumnya.
Meskipun tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses peternakannya, budidaya ayam potong organik ini tetap dapat memenuhi target berat serta masa panen seperti ayam broiler konvensional.
Kelebihan Budidaya Ayam Broiler Organik
Budidaya ayam broiler secara organik ternyata memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan dengan budidaya konvensional. Berikut diantaranya:
1. Penghematan Biaya Pakan
Pemberian probiotik alami pada ayam potong akan meningkatkan kualitas metabolisme serta pencernaan ayam menjadi lebih maksimal.
Kualitas pencernaan yang baik akan memproses setiap makanan yang masuk dengan maksimal dan hanya akan menyisakan sedikit makanan yang akan menjadi kotoran.
Dengan begitu, ayam tidak membutuhkan banyak pakan sebab semuanya telah tercerna dengan maksimal.
2. Bobot Maksimal
Sistem metabolisme pada ayam organik lebih maksimal sehingga setiap vitamin dapat terserap dengan baik.
Serapan vitamin yang baik dapat membuat bobot ayam berkembang dengan maksimal.
3. Lebih Hemat
Budidaya secara organik dapat menghemat biaya operasional khususnya dalam memenuhi kebutuhan vitamin serta pemberian vaksin.
Hampir semua kebutuhan vitamin ayam organik berupa bahan-bahan herbal organik yang bahannya mudah ditemukan disekitar kita yang meskipun harus dibeli harganya tidak semahal bahan kimia organik.
4. Daging Berkualitas
Kualitas daging dengan pakan organik teksturnya lebih baik serta rasanya yang lebih khas jika dibanding dengan ayam yang diberi obat-obatan.
5. Kotoran Ayam Tidak Begitu Menyengat
Bau menyengat dari kotoran ayam broiler umumnya disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang tidak tercerna dengan baik.
Berbeda dengan ayam potong, ayam organik cenderung maksimal dalam penyerapan atau pencernaan makanan sehingga hanya sedikit yang menjadi kotoran
6. Lebih Tahan Terhadap Penyakit
Pemberian pakan organik, jamu-jamuan, dll dapat meningkatkan kekebalan tubuh ayam sehingga tidak mudah sakit, baik karena paparan penyakit, cuaca, dll.
7. Harga Jual Lebih Tinggi
Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan yang sehat bagi tubuh menjadikan permintaan ayam organik kian hari semakin tinggi.
Tingginya permintaan disertai kualitas produk yang baik menjadikan harga ayam organik di pasaran cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan ayam potong konvensional.
8. Peternak Menjadi Mandiri
Peternakan ayam broiler biasanya dikelola oleh masyarakat umum yang tidak terikat perjanjian dengan perusahaan.
Berbeda dengan para peternak konvensional yang telah memiliki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan tertentu yang umumnya telah menyiapkan segala kebutuhan peternakan seperti bibit, obat2, dll.
Itulah beberapa kelebihan peternakan ayam potong secara organik.
Kekurangan Peternakan Ayam Potong Organik
Disamping kelebihan yang ada, beternak ayam potong secara organik tetap memiliki beberapa kekurangan atau kendala-kendala dalam menjalankannya. Berikut diantaranya:
1. Kendala Pemasaran
Kendala pertama yang mungkin akan dirasakan oleh para peternak yang baru berpindah atau memulai peternakan organik adalah dalam hal pemasaran.
Jangkauan pasar ayam organik masih terbatas pada orang-orang yang sadar akan pentingnya asupan makanan yang sehat.
Oleh karenanya, bagi pemula masih membutuhkan waktu untuk mengedukasi masyarakat serta mempromosikan produk mereka kepada orang-orang yang menginginkan ayam organik.
2. Membutuhkan Tenaga Ekstra
pemberian pakan organik Berbeda dengan pakan yang diberikan kepada ayam potong konvensional yang sudah banyak dijual dipasaran.
Karena penggunaan pakan serta pemberian vitamin yang sifatnya organik, maka dibutuhkan tenaga untuk mengolah bahan-bahan organik untuk kemudian dijadikan pakan atau nutrisi yang bersifat organik.
Tahap-Tahap Beternak Ayam Potong Organik
Apabila anda seorang pemula yang tertarik untuk beternak ayam potong organik, ada beberapa tahapan-tahapan yang dapat anda lalui. Berikut penjelasannya:
A. Penyiapan Kandang
Hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapan kandang yang luas atau ukurannya disesuaikan dengan berapa jumlah bibit ayam yang akan diternak.
Kandan yang dibuat sebaiknya proporsional dengan jumlah ayam yang diternak. Kandang yang terlalu sempit akan menjadikan ayam mudah stres sehingga mudah mati dan terserang penyakit.
Dari sisi desain, terdapat dua jenis kandang yang dapat anda buat yakni berbentuk panggung atau lantai. keduanya dibuat berdasarkan kondisi dan lokasi kandang.
yang juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah lantai dan sirkulasi udara.
Gunakan alas lantai yang mudah untuk dibersihkan dan tidak lembab seperti campuran kulit padi dan sekam, atau serutan-serutan kayu.
Desain sirkulasi udara serta sistem pencahayaan juga harus diperhatikan guna mencegah berkembangya bakteri. Selain itu pencahayaan yang baik akan membantu ayam dalam proses pertumbuhannya.
B. Pemilihan Bibit
Setelah kandang ayam siap, selanjutnya adalah proses pengadaan bibit ayam. Pemilihan bibit ayam harus dilakukan dengan teliti sebab akan berdampak pada hasil panen kelak.
Terdapat tiga jenis bibit yang ada di pasaran yang dibedakan berdasarkan grade-nya yakni grade A, B, dan C. perbedaan grade tersebut berdampak pada harga yang juga berbeda.
Bibit grade A merupakan jenis bibit yang terbaik dan juga paling mahal dari ketiganya. Bibit Grade A diambil dari indukan yang unggul dengan bobot minimal 40 Gram per ekor.
Bibit Grade B adalah bibit hasil sortiran dari bibit Grade A dengan berat tidak melebihi 40 gram per ekor yang meskipun begitu masih terbilang dan hanya berbeda dari sisi bobotnya saja.
Bibit grade C adalah bibit hasil sortiran dari grade B. bibit grade C merupakan bibit yang berat dan kualitasnya dibawah bibit grade B. Bibit grade C ditawarkan dengan harga yang paling murah dari ketiga jenis bibit.
C. Penyediaan Pakan
Kebutuhan pakan ternak adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh peternak.
Pakan merupakan hal yang paling membedakan antara ayam potong konvensional dengan ayam potong organik.
Pakan yang disediakan untuk ayam organik adalah pakan yang bersifat alami bukan kimia seperti biji jagung, dedak, dll.
Itulah ulasan singkat seputar budidaya ayam potong secara organik. Semoga bermanfaat. Terima kasih.